Jumat, 31 Maret 2017

Mimba

Mimba

 Hasil gambar untuk tanaman mimba  
Mimba atau Daun Mimba atau Azadirachta indica A. Juss. adalah daun-daun yang tergolong dalam tanaman perdu/terna yang pertama kali ditemukan didaerah Hindustani, di Madhya Pradesh, India. Mimba datang atau tersebar ke Indonesia diperkirakan sejak tahun 1.500 dengan daerah penanaman utama adalah di Pulau Jawa.
Tumbuh di daerah tropis, pada dataran rendah. Tanaman ini tumbuh di daerah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Madura pada ketinggian sampai dengan 300 m dpl, tumbuh di tempat kering berkala, sering ditemukan di tepi jalan atau di hutan terang.
Tumbuhan liar di hutan dan di tempat lain yang tanahnya agak tandus, ada juga yang ditanam orang ditepi-tepi jalan sebagai pohon perindang Banyak terdapat di daerah Jawa Barat, Jawa Timur, Madura 1-300 meter. Umumnya di tempat yang sangat kering, di pinggir jalan, pada hutan yang terbuka.

 Hasil gambar untuk tanaman mimba
Merupakan pohon yang tingi batangnya dapat mencapai 20 m. Kulit tebal, batang agak kasar, daun menyirip genap, dan berbentuk lonjong dengan tepi bergerigi dan runcing, sedangkan buahnya merupakan buah batu dengan panjang 1 cm. Buah mimba dihasilkan dalam satu sampai dua kali setahun, berbentuk oval, bila masak daging buahnya berwarna kuning, biji ditutupi kulit keras berwarna coklat dan didalamnya melekat kulit buah berwarna putih. Batangnya agak bengkok dan pendek, oleh karena itu kayunya tidak terdapat dalam ukuran besar
Daun mimba tersusun spiralis, mengumpul di ujung rantai, merupakan daun majemuk menyirip genap. Anak daun berjumlah genap diujung tangkai, dengan jumlah helaian 8-16. tepi daun bergerigi, bergigi, beringgit, helaian daun tipis seperti kulit dan mudah laya. Bangun anak daun memanjang sampai setengah lancet, pangkal anak daun runcing, ujung anak daun runcing dan setengah meruncing, gandul atau sedikit berambut. Panjang anak daun 3-10,5 cm
Helaian anak daun berwarna coklat kehijauan, bentuk bundar telur memanjanga tidak setangkup sampai serupa bentuk bulan sabit agak melengkung, panjang helaian daun 5 cm, lebar 3 cm sampai 4 cm. Ujung daun meruncing, pangkal daun miring, tepi daun bergerigi kasar. Tulang daun menyirip, tulang cabang utama umumnya hampir sejajar satu dengan lainnya.

Bertan

Bertan
 Hasil gambar untuk tanaman bertan  
Bertan merupakan sejenis pohon palem dengan ukuran cukup besar, hidupnya merumpun, tingginya mencapai 20 m. Batangnya berduri, perbungaan terletak pada ujung batang, lurus ke atas dan mencapai 4 meter tingginya. Batangnya tegak, silinder, dan agak berduri. Bertan memiliki diameter batang antara 18–20 cm. Batang bertan didukung oleh akar tunjang yang lebih berbeda, ramping, panjang, dan lebih tinggi dari tanah yang merupakan ciri pembeda spesies ini. Daunnya besar, panjang mencapai 4 m, keseluruhannya datar, mengandung duri yang panjangnya 10–12 mm yang juga terdapat di tangkai daun dan tersusun teratur.[4] Memiliki anak daun yang cukup banyak, antara daun yang satu dengan yang lain sama jaraknya. Bagian atas permukaan anak daun dilengkapi bulu. Anak daun tengah dan bawah berukuran 40–45 cm, panjang, dan yang teratas berukuran lebih kecil. Sekali berbunga, langsung mati. Bunga-bunganya berkayu, dan buahnya bersisik dan keras. Perbungaannya ini tegak, hingga mencapai 4 m. Buah berukuran 8–10 cm, panjang 5-5,5 cm, berbentuk segitiga, dan buahnya bersisik. Sisiknya berukuran kecil-kecil, banyak, panjangnya 1-3 mm, melebar, dan ada bagian yang polos warnanya. Buahnya seperti salak, bersisik, terbagi menjadi 6 sisi, 3 berukuran lebih pendek yang berdekatan dengan pusat buah. Bijinya lapuk berrongga, ditandai dengan 6 alur, 3 alur lebih dalam lapuknya. Dinding perikarp 5–6 mm, tebal keseluruhannya, tebal, dan.
Bertan dijumpai di Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur pada daerah-daerah cukup di dataran rendah.[Di Kalimantan, bertan ditemukan pula di Kalimantan Tengah. Di Gunung Lumut, misalnya, ditemukan di lereng punggung bukit yang menuju puncak gunung yakni pada ketinggian 750 mdpl. Di sana, populasi bertan terbatas Odoardo Beccari menemukan bertan di Borneo terutama di tepi Rejang Atas, Kayan, Punan, dan umum ditanam dekat-dekat rumah warga untuk diambil sagunya. Ia menemukan tumbuhan ini di Sungai Brunei dekat Pulau Burung, Sungai Lupar. Oleh orang-orang Dayak di Brunei Darussalam, dikenal dengan kajatoa, yang hal ini juga dibenarkan oleh Karel Heyne. Walaupun, sering ditanam di sekitar rumah, spesies ini juga melimpah di alam
Bertan tumbuh melalui biji dan tumbuh dengan kecepatan pertumbuhan yang lumayan cepat. Dalam waktu 5 tahun, ia dapat berbunga dan mekar apabila keadaan tanah baik.

Balam suntai

 Balam suntai
 Hasil gambar untuk balam suntai
Balam Suntai (Palaquium walsurifolium),balam suntai adalah salah satu  jenis tanaman langka asli indonesia.tanaman langka ini memiliki kualitas kayu yang baik. kelas keawetan tanaman langka ini adalah kelas IV dan kekuatannya kelas II. maka tidaklah heran kalau tanaman langka ini  banyak dicari orang.

Getah perca atau Palaquium adalah salah satu tumbuhan asli Nusantara yang tersebar di Indonesia bagian barat dan Semenanjung Malaya. Tumbuhan ini juga terdapat Australasia, Taiwan bahkan sampai ke Kepulauan Solomon.

Ciri-ciri:

Pohon dengan tinggi sampai 30 meter dan diameter 0,5 meter.
Berbatang tegak dengan warna merah kecoklat-coklatan
Pepagannya berwarna kuning sampai merah dan bergetah putih.
Berdaun tunggal dengan bentuk bundar telur sungsang sampai jorong.
Bunga mengelopak pada ketiak daun.
Tumbuh di hutan tanah rendah dengan ketinggian 500 meter di atas permukaan laut.

Kegunaan[sunting :
Tumbuhan ini mempunyai kelas keawetan IV dan kelas kekuatan II. Sehingga cocok digunakan sebagai bahan bangunan, alat rumah tangga, alat olahraga maupuun alat musik tradisional. Getahnya (terutama P. gutta) dapat disadap unutk pembuatan mainan anak-anak. Bijinya mengandung kadar lemak yang tinggi.

Cengkeh

Cengkeh
Hasil gambar untuk cengkeh  
 Cengkeh merupakan salah satu tanaman herba abadi yang berbentuk kecil. Tanaman ini juga merupakan jenis tanaman tahunan, dua tahunan, dan tanaman yang berusia panjang. Cengkeh juga merupakan salah satu komoditas pertanian yang tinggi nilai ekonominya. Baik sebagai rempah-rempah, bahan campuran rokok kretek atau bahan dalam pembuatan minyak atsiri. Namun bila faktor penanaman dan pemeliharaan lainnya tidak diperhatikan maka produksi dan kualitasnya akan menjadi rendah. 

Ciri-ciri Cengkeh Secara Umum
Sebenarnya, cirri-ciri tanaman cengkeh berbeda-beda karena cengkeh merupakan tanaman yang memiliki spesies yang sangat banyak, dan masing-masing spesies cengkeh memiliki cirinya masing-masing. Akan tetapi, secara umum ciri-ciri cengkeh dapat diketahui, seperti jenis daun trifoliate yang biasanya terdiri dari 5-7 biji daun tertutup, memiliki stipula adnate yang merajut ke tangkai daun, dan memiliki kepala bunga dengan ukuran kecil berwarna merah, ungu, putih, atau kuning.

 Gambar terkait  
Khasiat Cengkeh Untuk Kesehatan
Berikut ini beberapa khasiat cengkeh untuk kesehatan :
•    Mengatasi sakit gigi > Jika anda mengalami gigi yang berlubang maka sumbatlah dengan kapas yang sudah ditetesi dengan minyak cengkeh tersebut.
•    Mengatasi batuk > anda pusing dengan penyakit batuk yang tidak sembuh – sembuh, tidak usah khawatir dulu, caranya campur cengkeh tersebut dengan garam lalu kunyah sehingga dapat membantu mengeluarkan dahak anda tersebut.
•    Mengatasi masuk angin > badan tidak enak, keringat terasa dingin dan mual – mual itu tandanya anda sedang mengalami masuk angin, anda pengen obat alami caranya sebagai berikut: 5 butir cengkeh, 5 gr kayu manis, 5 gr biji pala, 5 butir merica semua  dihaluskan hingga menjadi bubuk lalu diseduh dengan 100 cc air panas kemudian diminum.
•    Menghilangkan bau mulut > jika anda sedang bingung obat apa yang bisa menghilangkan bau mulut, anda tidak perlu khawatir karena ada obat yang secara alami yaitu dengan 10 butir cengkeh dicuci lalu diseduh dengan 200 cc  air panas, diamkan selama 5 menit kemudian di saring dan airnya di pakai untuk kumur-kumur, lakukan setiap hari secara rutin.
•    Menghitamkan alis mata > inilah caranya: 5-7 buah cengkeh kering dibakar sampai hangus, kemudian di tumbuk sampai halus dan di tambah minyak kemiri secukupnya, oleskan pada alis mata pada sore hari dari khasiat cengkeh

Kamis, 30 Maret 2017

Tengkawang tungkul

Tengkawang tungkul
Hasil gambar untuk tengkawan tungkul
Tengkawang tungkul atau biasa disebut meranti merah' merupakan flora khas provinsi Kalimantan Barat.Tumbuhan ini sudah lama akrab dengan masyarakat Kalimantan Barat karena sejarah pemanfaatannya panjang Pemanfaatamya sudah berjalan turun temurun serta pembudidayaannya sudah dilakukan sejak lama, kira-kira tahun 188 Tengkawang jenis ini banyak tumbuh di tanah aluvial di hutan hujan tropis dan wilayah dataran rendah sekitar 600 meter di atas permukaan laut.
 Tinggi pohon Tengkawang tungkul dapat mencapai 30 m dengan garis tengah sekitar 60 cm, batangnya tegak, lurus, tidak berbanir, permukaan batangnya berwarna abu-abu serta berbercak-bercak Daun tengkawang tungkul tunggal, tebal, kaku, besar, bulat panjang.% Buahnya bundar telur, berbulu tebal, bersayap Tinggi meranti merah bisa mencapai 30 meter dan menghasilkan kayu ringan,biasanya kayunya dimanfaatkan untuk konstruksi ringan, yaitu kayu lapis, perabot rumah tangga, dinding rumah, dan bahan kertas Selain kayu, bijinya juga dapat dipakai sebagai sumber penghasil minyak nabati.Penanaman Tengkawang Tungkul oleh rakyat di Kalimantan Barat dilakukan dengan biji dan setelah berumur 8/9 tahun baru nampak berbunga serta ber­buah. Produksi buah bagus pada umur pohon sekitar 12 tahun lebih. Setelah 4 atau 5 tahun kemudian dari umur pohon 12 tahun/atau lebih dapat terjadi produksi buah secara maksimal yaitu dalam 1 hektare dapat mencapai 600 – 9.000 kg buah. Bahkan buah keringnya diekspor ke Singapura dan Jepang untuk diproses dan diambil minyaknya, minyak tersebut digunakan untuk pengolahan makanan (cokelat), kosmetik, dan lilin.Buahnya, berbentuk bundar telur,berbulu tebal, bersayap 5 (3 sayap besar, 2 sayap kecil).bijiinya dapat dipakai sebagai sumber penghasil minyak nabati karena dibandingkan dengan biji dari meranti lainnya, biji Tengkawang tungkul mempunyai kadar minyak nabati paling tinggi.

Cendana

Cendana











                                                                                        
Pohon Cendana adalah sejenis pohon cemara dari Keluarga Santalaceae dan merupakan Species Santalum, tumbuhan ini sangat cocok tumbuh di tanah panas dan berkapur dengan intensitas cahaya matahari yang cukup.
Musim kering yang panjang sangat baik pengaruhnya terhadap pembentukan minyak dan aroma, produksi minyak akan berjalan terus pada bagian akar teraskayu dan biasanya terhenti setelah pohon berusia -/+ 60-80 tahun.

Karakteristik Tumbuhan :

1. Tinggi tanaman maksimal 15-20 meter dan diameter maksimal 60 cm, dengan batang lurus bulat tanpa alur dan agak berlekuk-lekuk dilapisi kulit yang kasar berwarna kelabu dan coklat tua, sedang kayunya berwarna putih kekuningan dan berbau harum setelah kering....., kadar minyak tertinggi terletak pada teras pangkal pohon/tunggak pohon.

2. Daun selalu hijau berbentuk oval atau lanset dan berminyak dengan ukuran 3.25-7,5 cm serta bersifat mudah gugur.

3. Berbuah setelah berusia 3-4 tahun, buahnya bulat berbiji satu sebesar buah kepundung dan berwarna hitam setelah masak.

Pohon Cendana hidup secara parasit pada awal pertumbuhannya karena pada kecambahnya memerlukan pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya, sebab perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya.
Karena sebab inilah maka pohon cendana agak sukar dibudi dayakan secara luas.
Area tumbuh di Indonesia terutama berada di Kepulauan Nusa Tenggara Timur yang meliputi : Pulau Flores, Sumba, Solor, Adonara, Lomblen, Alor, Timor, Rote dan Pulau Sabu.

Khasiat obat
Cendana memiliki sifat antiplogistik/anti-inflamasi, antiseptik, antispasmodik, karminatif, astringen, diuretik, emolien, ekspektoran, relaksan dan tonik.
 
Penggunaan internal. Di dalam tubuh, minyak Cendana bekerja pada saluran urogenital dan melawan infeksi kronis. Minyak Cendana secara tradisional digunakan untuk gangguan perut dan pencernaan, infeksi saluran kemih bawah –termasuk sistitis dan gonore– serta demam, kepala pusing dan keluhan dada umum. Minyak Cendana juga membantu untuk membersihkan radang selaput lendir hidung, meredakan batuk kering dan memperbaiki sistem pencernaan, terutama ketika diare.
 
Penggunaan eksternal. Pada kulit, minyak esensial Cendana membantu melembabkan kulit kering atau mengelupas, menghilangkan gatal-gatal dan peradangan dan menyeimbangkan kulit berminyak. Cendana dalam bentuk pasta bermanfaat untuk memudarkan bekas jerawat, bekas tanda regangan (stretch marks), bintik dan noda hitam. Sifat cicatrisant pada cendana membantu untuk meregenerasi kulit dan memudarkan semua bekas luka, noda dan bintik-bintik pada kulit. Efek kerjanya cenderung lebih baik bila digunakan bersama dengan bahan-bahan perawatan kulit lainnya. Manfaat lainnya adalah perlindungan dari sinar matahari (tabir surya) dan penghapusan tan (kulit gelap karena sinar matahari) .
 
Sebagai aromaterapi. Aroma Cendana memiliki efek menenangkan, mengurangi kekacauan dan menyeimbangkan pikiran.

Daun sang

Daun sang
Gambar terkait

Daun Sang merupakan tanaman unik Indonesia. Tumbuhan Daun Sang yang mempunyai nama ilmiah Johannestijsmania altifrons ini mempunyai ukuran daun yang sangat besar mencapai 6 meter. Lebar daunnya mencapai 1 meter. Sayangnya hanya sedikit saja yang mengetahui keberadaan tanaman unik daun sang ini.
Daun Sang oleh beberapa kalangan (termasuk Kementerian Kehutanan RI) diklaim sebagai tanaman endemik Sumatera, Indonesia yang hanya bisa ditemui di kawasan Aras Napal, Besitang. Sebuah wilayah di Kabupaten Langkat yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Namun dari beberapa referensi yang saya dapat, Daun sang yang unik ternyata juga bisa ditemui di Thailand, Malaysia, Serawak, Kalimantan bagian barat dan Sumatera, Indonesia.Daun sang merupakan salah satu dari 4 spesies anggota genus  Johannestijsmania yang hanya tumbuh di kawasan Asia Tenggara. Daun Sang merupakan anggota famili Arecaceae (Pinang-pinangan atau Palem). Tanaman Daun Sang yang mempunyai nama ilmiah Johannestijsmania altifrons, disebut juga sebagai Daun Payung Sal, Sal (Malaysia), Bang Soon (Thailand), Joey Palm, Diamond Joey Palm, Umbrella Leaf Palm (Inggris).
Nama ilmiah daun sang diambil dari nama Profesor Teijsman (Elias Teymann Johannes) seorang ahli botani dari Belanda yang pertama kali menemukan genus tanaman unik ini di pedalaman Sumatera Indonesia pada awal abad ke-19.
Ciri-ciri Daun Sang. Tumbuhan unik daun sang (Johannestijsmania altifrons) merupakan anggota palmae atau palem (arecaceae). Ciri khas tanaman unik ini mempunyai daun berbentuk berlian dengan ukuran mencapai panjang 6 meter dan lebar 1 meter, meskipun rata-rata yang ditemui hanya sepanjang 3 meter.
Daun dari tumbuhan unik daun sang langsung menyembul dari tanah karna batang tanaman unik ini hanya pendek dan biasanya tersembunyi di tanah. Daun tanaman bernama ilmiah Johannestijsmania altifrons ini bergerigi pada tepinya.
Daun sang termasuk tumbuhan yang tidak tahan terhadap  sinar matahari langsung  sehingga tanaman unik ini lebih sering ditemukan hidup di bawah naungan pepohonan. Daun sang (Johannestijsmania altifrons) hidup secara berkelompok membentuk rumpun namun penyebarannya sangat terbatas.
Perkembangbiakan tanaman unik daun sang lebih banyak berasal dari dari anakan ketimbang dari bijinya yang tertutup oleh kulit tebal yang berbentuk bulat dan bergigi.

Rabu, 29 Maret 2017

Anggrek bulan

Anggrek bulan
Hasil gambar 
Anggrek bulan  adalah jenis tanaman hias yang memiliki bunga indah disertai dengan keharuman yang khas.Di Indonesia, salah satu jenis bunga anggrek yang sudah sangat terkenal adalah jenis bunga anggrek bulan. Pertumbuhannya sangat pesat di daerah tropis seperti Indonesia, hal ini karena jenis anggrek ini tidak tahan terhadap suhu dingin. Ciri-ciri spesifik dari tanaman anggrek bulan adalah:
Bunga anggrek bulan terdiri dari tiga buah kelopak bunga (sepala) dan tiga buah tajuk bunga (petala). Satu buah kelopak terletak di bagian punggung sehingga disebut kelopak punggung (sepalum dorsale), sedangkan lainnya terletak di samping dan disebut dengan daun kelopak samping (sepalum lateralia). Tajuk bunga sendiri terdiri dari tiga buah yang posisinya berselang-seling dengan kelopak bunga. Di pusat bunga terdapat alat kelamin jantan dan betinayang menjadi satu, disebut dengan gynostemium yang berarti benang sari. Secara keseluruhan umumnya Bunga anggrek bulan memiliki tiga penutup, meliputi penutup sejajar dengan tiang bunga, penutup samping, dan penutup tengah yang seluruhnya mempunyai bulu-bulu halus. Selain itu bunga anggrek bulan mempunyai variasi warna yangberagam, di antaranya ungu, merah kecoklatan, putih, merah muda, dan kuning.

Tanaman anggrek bulan memiliki daun yang lebat,berukuran rata-rata antara 5 sampai 10 cm. Umumnya bentuk daunnya bertunggangan dan berderet dalam dua baris yang rapat dan berhadapan. Setiap helai daun tanaman ini, melebar ke arah ujung dan bagian pangkalnya menghimpit pada batang atau pangkal daun diatasnya. Sedangkan warna daun sendiri berwarna hijau dengan tektur tebal dan berdaging. Ini karena daun anggrek bulan mengandung klorofil atau zat hijau daun, juga mengandung cadangan air dan makanan.

Tumbuhan anggrek bulan memiliki batang yang bersifat monopodial atau dapat tumbuh tinggi secara vertikal. Pada satu titik tumbuh akan terdiri hanya satu batang utama saja. Bunga anggrek bulan akan tumbuh dari sisi-sisi batang atau di antara dua ketiak daunnya. Batang anggrek ini berukuran sangat pendek tidak seperti kebanyakan tanaman jenis anggrek lainnya, serta jenis anggrek bulan tidak menghasilkan suatu pseudo bulb atau umbi semu.

Di habitat aslinya tanaman anggrek bulan hidup epifit, maksudnya akarnya tumbuh menempel pada batang tanaman lain dan biasanya mengikuti bentuk permukaan dari batang tempatnya menempel tersebut. Bagian akar yang melekat memang tidak ditumbuhi oleh serabut akar yang berukuran kecil, namun di sepanjang permukaan akar terdapat jaringan velamen yang berfungsi memudahkan akar untuk menyerap air pada permukaan tubuh inangnya. Jaringan velamen tersebut juga berfungsi sebagai alat pernapasan. Pada bagian akar juga ditumbuhi jamur mycorrbiza yang hidup bersimbiosis dengan tanaman anggrek. Disini peran jamur adalah mengambil berbagai zat organik dari humus, lalu mengubahnya menjadi bahan makanan buat anggrek.

Anggrek tebu

Anggrek tebu
 
Anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) merupakan anggrek terbesar, paling besar dan paling berat diantara jenis-jenis anggrek lainnya. Dalam satu rumpun dewasa, anggrek tebu dapat mencapai berat lebih dari 1 ton dan mempunyai panjang malai hingga 3 meter dengan diameter malai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya tanaman ini layak menyandang predikat sebagai anggrek terbesar dan terberat atau anggrek raksasa.
Anggrek tebu sering disebut juga sebagai anggrek macan (meskipun rancu Grammatophyllum scriptum yang memiliki nama serupa), anggrek harimau, dan anggrek ratu. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Sugar Cane Orchid, Giant Orchid, atau Queen of the Orchids. Dalam bahasa latin (nama ilmiah) anggrek tebu disebut sebagai Grammatophyllum speciosum yang bersinonim dengan Grammatophyllum cominsii (Rolfe 1891), G. fastuosum (Lindl. & Paxton 1851 & Paxton 1851), G. giganteum (Rchb ex Blume. 1877), G. macranthum (Rchb. 1862), G. pantherinum (Rchb. 1878), G. pantherinum (Rchb.f 1878), G. papuanum (JJ Sm.), G. sanderianum (hort. 1893), G. wallisii (Rchb. 1877),Pattonia macrantha (Wight 1852).                                                  Ciri-ciri. Ciri utama anggrek tebu adalah ukurannya yang besar. Malai dapat tumbuh mencapai ketinggian 2,5 – 3 meter dengan diameter sekitar 1,5-2 cm. Dalam setiap malai bisa memiliki puluhan, bahkan mencapai seratus kuntum bunga yang masih-masing bunga berdiameter sekitar 10 cm. Sosok batangnya ini memang mirip dengan tebu lantaran itu kemudian anggrek ini terkenal sebagai anggrek tebu.
Bunga anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) berwarna kuning dengan bintik-bintik berwarna coklat, merah atau merah kehitam-hitaman. Bunga anggrek tebu tahan lama dan tidak mudah layu. Meskipun telah dipotong dari batangnya bunga raksasa yang super besar dan berat ini mampu bertahan 2 bulan.
Persebaran dan Konservasi. Tanaman anggrek tebu tersebar secara alami mulai dari Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, Indonesia, hingga New Guinea. Di Indonesia anggrek tebu tersebar ulai dari pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.
Tanaman bunga anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) tumbuh di sela-sela atau pangkal pohon besar di daerah dataran rendah yang beriklim tropis. Anggrek tebu membutuhkan sinar matahari langsung.
Keunikan dan langkanya tanaman anggrek terbesar dan terberat ini membuat anggrek tebu menjadi salah satu anggrek yang dilindungi di Indonesia.
Diantara sobat, terutama pecinta anggrek, ada yang telah membudidayakan jenis anggrek tebu ini?
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: Liliopsida Ordo: Asparagales Famili: Orchidaceae Subfamili: Epidendroideae Suku: Cymbidieae Genus: Grammatophyllum Spesies: Grammatophyllum speciosum.

Sirih

Sirih
                  Hasil gambar untuk sirih
Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dikunyah bersama gambirpinangtembakau dan kapur. Namun mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat malignan. Juga kapurnya mebuat pengerutan gusi (periodentitis) yang dapat membuat gigi tanggal, walaupun daun sirihnya yang mengandung antiseptik pencegah gigi berlubang.
Sirih digunakan sebagai tanaman obat (fitofarmaka); sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai upacara adat rumpun Melayu.
Di Indonesia, sirih merupakan flora khas provinsi Kepulauan Riau. Masyarakat Kepulauan Riau sangat menjunjung tinggi budaya upacara makan sirih khususnya saat upacara penyambutan tamu dan menggunakan sirih sebagai obat berbagai jenis penyakit. Walaupun demikian tanaman sirih banyak dijumpai di seluruh Indonesia, dimanfaatkan atau hanya sebagai tanaman hias.
ciri ciri batang dan daun buah
Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 – 8 cm dan lebar 2 – 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 – 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 – 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.


Jumat, 24 Maret 2017

Anggrek hitam

Anggrek hitam
Hasil gambar untuk anggrek hitam
Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) adalah spesies anggrek yang tumbuh di Semenanjung Malaya, Kalimantan, dan Sumatera Anggrek hitam adalah maskot flora provinsi Kalimantan Timur. Saat ini, habitat asli anggrek hitam mengalami penurunan jumlah yang cukup besar karena semakin menyusutnya luas hutan di Kalimantan namun masih bisa ditemukan di cagar alam Kersik Luway dalam jumlah yang sedikit. Diperkirakan jumlah yang lebih banyak berada di tangan para kolektor anggrek.
karakteristik;
Dinamakan anggrek hitam karena anggrek ini memiliki lidah (labellum) berwarna hitam dengan sedikit garis-garis berwarna hijau dan berbulu. Sepal dan petal berwarna hijau muda. Bunganya cukup harum semerbak dan biasa mekar pada bulan Maret hingga Juni.
Anggrek hitam termasuk dalam anggrek golongan simpodial dengan bentuk bulb membengkak pada bagian bawah dan daun terjulur di atasnya. Setiap bulb hanya memiliki dua lembar daun saja. Daunnya sendiri sekilas mirip seperti daun pada tunas kelapa mu.

kantong semar

kantong semar
Hasil gambar untuk kantong semar
Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 15–20 m dengan cara memanjat tanaman lainnya, walaupun ada beberapa spesies yang tidak memanjat. Pada ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantong, yaitu alat perangkap yang digunakan untuk memakan mangsanya (misalnya serangga, pacet, anak kodok) yang masuk ke dalam.
Pada umumnya, Nepenthes memiliki tiga macam bentuk kantong, yaitu kantong atas, kantong bawah, dan kantong roset. Kantong atas adalah kantong dari tanaman dewasa, biasanya berbentuk corong atau silinder, tidak memiliki sayap, tidak mempunyai warna yang menarik, bagian sulur menghadap ke belakang dan dapat melilit ranting tanaman lain, kantong atas lebih sering menangkap hewan yang terbang seperti nyamuk atau lalat, kantong jenis ini jarang bahkan tidak ditemui pada beberapa spesies, contohnya N. ampullaria. Kantong bawah adalah kantong yang dihasilkan pada bagian tanaman muda yang biasanya tergelatak di atas tanah, memiliki dua sayap yang berfungsi sebagai alat bantu bagi serangga tanah seperti semut untuk memanjat mulut kantong dan akhirnya tercebur dalam cairan berenzim di dalamnya, adapun kantong roset, memiliki bentuk yang sama seperti kantong bawah, namun kantong roset tumbuh pada bagian daun berbentuk roset, contoh spesies yang memiliki kantong jenis ini adalah N. ampullaria dan N. gracilis. Beberapa tanaman terkadang mengeluarkan kantong tengah yang berbentuk seperti campuran kantong bawah dan kantong atas.

Bunga asar atau bunga pukul empat

Bunga asar                                                                                                                                  
         
Bunga ashar dikenal juga sebagai kembang pukul empat atau Four o’clock plant yang dalam bahasa latin disebut Mirabilis jalapa L. Meskipun bunga ashar atau kembang pukul empat bukan bunga asli Indonesia melainkan berasal dari Meksiko, namun bunga ashar ditetapkan sebagai flora identitas provinsi Lampung.
Dinamakan bunga ashar atau asar dan kembang pukul empat lantaran kebiasaan bunga ini yang mekar pada sore hari sekitar pukul empat sehingga pada jaman dulu masyarakat Lampung menggunakannya sebagai pertanda masuknya waktu sholat Ashar. Karena itu bunga ashar atau kembang pukul empat sering ditanam di pekarang atau di depan surau.
Tumbuhan hias ini sering disebut juga sebagai kederat, segerat, tegerat (Jawa), noja (Bali), pukul ampa (Minahasa), bunga tete apa, bunga-bunga parangghi (Makasar), bunga-bunga parengki (Bugis), lore laka (Timor), kupa oras (Ambon), Cako rana (Ternate), kembang asar (Lampung), kembang pagi sore, kempang pukul empat, bunga waktu kecil (Melayu).
Tanaman hias ini mempunyai bunga berbentuk menyerupai terompet kecil. Warna bunganya beraneka ragam sesuai dengan jenisnya. Ada yang merah, putih, kuning, bahkan kadang-kadang dalam satu pohon terdapat warna campuran.
Batang bunga ashar (Mirabilis jalapa) tegak, bulat, permukan licin, dan bercabang-cabang dengan tinggi sekitar 50-80 cm. Daunnya berbentuk hati dengan ujung runcing. Panjang daunnya sekitar 3 – 15 cm dengan lebar antara 2 – 9 cm. Bijinya berbentuk bulat berkerut. Pada waktu muda bijinya berwarna hijau, kemudian berubah menjadi hitam kehitaman. Akhirnya pada saat matang bewarna hitam sepenuhnya.
Meskipun bukan tumbuhan asli Indonesia, tetapi bunga ashar sekarang tumbuh tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Tanaman yang kemudian ditetapkan menjadi bunga khas provinsi Lampung ini dapat tumbuh pada dataran rendah hingga daerah berketinggian 1.200 meter dpl. Perbanyakan tumbuhan ini dapat dilakukan dengan biji.

Rabu, 22 Maret 2017

Anggrek larat

Anggrek larat
Hasil gambar untuk anggrek larat
Anggrek larat adalah salah satu bunga identitas Indonesia khususnya di Maluku. Tumbuhan ini memiliki nama ilmiah Dendrobium phalaenopsis Anggrek larat memiliki dua persamaan nama yaitu Vappodes phalaenopsis dan Dendrobium bigibbum Tanaman berbunga indah ini termasuk dalam suku Orchidaceae Anggrek larat termasuk tanaman langka dan dilindungi Nama anggrek larat diambil dari nama Pulau Larat yang ada di Kepulauan Maluku  Pulau Larat adalah pulau dimana anggrek larat pertama kali ditemukan  Seperti halnya anggrek lainnya, anggrek larat juga termasuk tumbuhan epifit Jenis bunga ini dalam Bahasa Inggris disebut cooktown Orchid
 Habitat asli anggrek larat ialah daerah agak kering dengan ketinggian 400 meter diatas permukaan laut Anggrek larat tumbuh di daerah dengan suhu antara 50F hingga 90F Apabila tanaman ini berada pada suhu yang sedikit lebih tinggi atau rendah tanaman masih tetap toleran dan tidak menimbulkan efek buruk bagi tanaman Tanaman endemik Maluku ini dapat hidup pada kelembaban antara 50% dan 60% Secara umum dapat dikatakan bahwa anggrek larat hidup pada kelembaban rendah dan agak kering Suhu dingin yang lembab dapat menyebabkan tanaman anggrek larat yang sedang berbunga menjadi busuk.

Selasa, 21 Maret 2017

Bunga raflesia

Raflesia
 Berkas:Rafflesia sumatra.jpg   
Rafflesia adalah genus tumbuhan bunga parasit. Ia ditemukan di hutan hujan Indonesia oleh seorang pemandu dari Indonesia yang bekerja untuk Dr. Joseph Arnold tahun 1818, dan dinamai berdasarkan nama Thomas Stamford Raffles, pemimpin ekspedisi itu. Ia terdiri atas kira-kira 27 spesies (termasuk empat yang belum sepenuhnya diketahui cirinya seperti yang dikenali oleh Meijer 1997), semua spesiesnya ditemukan di Asia Tenggara, di semenanjung Malaya, Kalimantan, Sumatra, dan Filipina. Tumbuhan ini tidak memiliki batang, daun ataupun akar yang sesungguhnya. Rafflesia merupakan endoparasit pada tumbuhan merambat dari genus Tetrastigma (famili Vitaceae), menyebarkan haustoriumnya yang mirip akar di dalam jaringan tumbuhan merambat itu. Satu-satunya bagian tumbuhan Rafflesia yang dapat dilihat di luar tumbuhan inangnya adalah bunga bermahkota lima. Pada beberapa spesies, seperti Rafflesia arnoldii, diameter bunganya mungkin lebih dari 100 cm, dan beratnya hingga 10 kg. Bahkan spesies terkecil, Rafflesia manillana, bunganya berdiameter 20 cm. Bunganya tampak dan berbau seperti daging yang membusuk, karena itulah ia disebut "bunga bangkai" atau "bunga daging". Bau bunganya yang tidak enak menarik serangga seperti lalat dan kumbang kotoran, yang membawa serbuk sari dari bunga jantan ke bunga betina. Sedikit yang diketahui mengenai penyebaran bijinya. Namun, tupai dan mamalia hutan lainnya ternyata memakan buahnya dan menyebarkan biji-bijinya. Rafflesia adalah bunga resmi negara Indonesia, begitu pula provinsi Surat Thani, Thailand.
Nama "bunga bangkai" yang dipakai untuk Rafflesia membingungkan karena nama umum ini juga digunakan untuk menyebut Amorphophallus titanum (suweg raksasa/batang krebuit) dari famili Araceae. Terlebih lagi, karena Amorphophallus mempunyai perbungaan tak bercabang terbesar di dunia, ia kadang-kadang secara salah kaprah dianggap sebagai bunga terbesar di dunia. Baik Rafflesia maupun Amorphophallus adalah tumbuhan bunga, namun hubungan kekerabatan mereka jauh. Rafflesia arnoldii mempunyai bunga tunggal terbesar di dunia dari seluruh tumbuhan berbunga, setidaknya bila orang menilai dari beratnya. Amorphophallus titanum mempunyai perbungaan tak bercabang terbesar, sementara palem Talipot (Corypha umbraculifera) memiliki perbungaan bercabang terbesar, terdiri atas ribuan bunga; tumbuhan ini monokarpik, yang artinya tiap individu mati setelah berbunga.
 

Tangkasi

Tangkasi
  

Tangkasi atau Tarsius adalah binatang nokturnal atau binatang yang aktif di malam hari. Waktu siang mereka habiskan untuk tidur. Bentuk badannya kecil, mirip kera, tapi matanya besar. Saat siang, Tangkasi bersembunyi di balik dedaunan dan rerimbunan pohon. Begitu malam tiba mereka keluar dari sarangnya berburu serangga kecil semisal jangkrik sebagai santapannya.

Primata terkecil di dunia ini bisa dijumpai di kawasan konservasi seluas 8.718 hektar meliputi empat tempat, yakni TWA Batuputih seluas 615 hektar, Cagar Alam Tangkoko-Batuangus seluas 3.196 hektar termasuk kawasan Gunung Tangkoko-Batuangus dan sekitarnya, CA Duasudara seluas 4.299 hektar termasuk Gunung Duasudara dan sekitarnya, dan TWA Batuangus seluas 635 hektar. Keempatnya berada di bawah pengelolaan Departemen Kehutanan, melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut.

Di kawasan konservasi yang menjadi incaran para peneliti satwa disamping tarsius adalah 26 jenis mamalia (10 jenis endemik Sulawesi), 180 jenis burung (59 di antaranya endemik Sulawesi dan 5 endemik Sulut), dan 15 jenis reptil dan amfibi.
Area konservasi ini yang paling sering dikunjungi wisatawan adalah TWA Batuputih yang dapat ditempuh dengan mobil pribadi sekitar dua jam dari Manado. Melalui TWA Batuputih ini biasanya lebih dekat menuju kawasan Cagar Alam Tangkoko.

Nuri raja ambon

Nuri raja ambon
 Berkas:Alisterus amboinensis -Brevard Zoo-8b-4c.jpg                       
Nuri-raja ambon (Alisterus amboinensis), adalah burung nuri yang endemik yang ada di Pulau Paleng, Maluku dan Papua Barat di Indonesia. Terkadang, burung ini mengarah sebagai Nuri-raja Ambon atau Nuri-raja Amboina,[2] tetapi sebutan-sebutan tersebut bersifat menyesatkan, karena burung ini juga ditemukan di banyai pulau lainnya selain terdapat di Ambon. Penampilan jantan dan betina kelihatan sama, dengan kepala dan bagian atas badan yang didominasi dengan warna merah, sayap hijau (biru pada satu subspesies), dan punggung dan ekor biru. Enam subspesies diakui, tetapi hanya beberapa ini yang biasa pada avikultur. Di alam liar, burung ini mendiami hutan hujan dan memakan buah-buahan, biji-bijian dan kuncup
 Ukuran mereka 35 cm. Ekornya panjang dan lebar. Kepala dan tubuh bagian bawah berwarna merah. Sayap mereka berwarna seluruhnya hijau gelap. Jantan dan betina mirip. Burung yang masih muda: terdapat mantel hijau, dan lingkar mata berwarna putih Suara nuri-raja ambon mirip dengan suara panggilan Nuri-raja Sayap-kuning.

Bekantan

Bekantan
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/be/Proboscis.jpg          

Bekantan atau dalam nama ilmiahnya Nasalis larvatus adalah sejenis monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus tunggal monyet Nasalis.
Ciri-ciri utama yang membedakan bekantan dari monyet lainnya adalah hidung panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan. Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Monyet betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya. Karena hidungnya inilah, bekantan dikenal juga sebagai monyet Belanda. Dalam bahasa Brunei (kxd) disebut bangkatan.
Bekantan jantan berukuran lebih besar dari betina. Ukurannya dapat mencapai 75 cm dengan berat mencapai 24 kg. Monyet betina berukuran 60 cm dengan berat 12 kg. Spesies ini juga memiliki perut yang besar, sebagai hasil dari kebiasaan mengonsumsi makanannya. Selain buah-buahan dan biji-bijian, bekantan memakan aneka daun-daunan, yang menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna. Ini mengakibatkan efek samping yang membuat perut bekantan jadi membuncit.
Bekantan tersebar dan endemik di hutan bakau, rawa dan hutan pantai di pulau Borneo (Kalimantan, Sabah, Serawak dan Brunai). Spesies ini menghabiskan sebagian waktunya di atas pohon dan hidup dalam kelompok-kelompok yang berjumlah antara 10 sampai 32 monyet. Sistem sosial bekantan pada dasarnya adalah One-male group, yaitu satu kelompok terdiri dari satu jantan dewasa, beberapa betina dewasa dan anak-anaknya. Selain itu juga terdapat kelompok all-male, yang terdiri dari beberapa bekantan jantan. Jantan yang menginjak remaja akan keluar dari kelompok one-male dan bergabung dengan kelompok all-male. Hal itu dimungkinkan sebagai strategi bekantan untuk menghindari terjadinya inbreeding. Bekantan juga dapat berenang dengan baik, kadang-kadang terlihat berenang dari satu pulau ke pulau lain. Untuk menunjang kemampuan berenangnya, pada sela-sela jari kaki bekantan terdapat selaputnya. Selain mahir berenang bekantan juga bisa menyelam dalam beberapa detik, sehingga pada hidungnya juga dilengkapi semacam katup.
Bekantan merupakan maskot fauna provinsi Kalimantan Selatan.
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus berlanjut, serta sangat terbatasnya daerah dan populasi habitatnya, bekantan dievaluasikan sebagai Terancam Punah di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix I.