
Harimau Sumatera memiliki nama latin Panthera tigris sumatrae.
Harimau Sumatera merupakan hewan endemik pulau Sumatera, sehingga hanya
bisa ditemui di Pulau Sumatera saja. Mereka adalah salah satu dari 6
subspesies harimau yang sampai saat ini masih ada di bumi. Namun
populasi mereka saat ini berada dalam status critically endangered.
Diperkirakan populasi harimau Sumatera di alam bebas saat ini hanya ada
sekitar 400 ekor. Mereka adalah predator utama dalam rantai makanan di
wilayahnya, sehingga mereka menjaga populasi mangsa mereka di alam liar
agar keseimbangan rantai makanan di wilayahnya tetap terjaga. Namun
sepertinya manusia sudah merusaknya.
Habitat Harimau Sumatera (hutan dataran rendah, lahan
gambut, dan hutan hujan pegunungan) semakin menyempit akibat pembukaan
lahan baru oleh manusia. Sehingga terkadang harimau-harimau ini harus
mencari mangsa sampai ke pemukiman warga dan harus mati dibunuh warga
yang merasa terancam. Selain itu perburuan liar yang mengincar
bagian-bagian tubuh mereka untuk dijual dipasar gelap sebagai perhiasan,
bahan obat tradisional, atau jimat membuat populasi mereka semakin
menurun drastis.
Populasi Harimau Sumatera di Provinsi Riau yang konon
merupakan rumah bagi 33%
populasi Harimau Sumatera di alam liar pun semakin menurun. Meski sudah
dilindungi oleh Undang-Undang, dalam 25 tahun terakhir, populasi mereka
tetap menurun, bahkan hingga 70%.
Ciri-ciri Harimau Sumatera yang paling mudah dilihat
antara lain yaitu, warna kulit mereka merupakan yang paling gelap
diantara semua spesies harimau. Warna bulu mereka mulai dari kucing
kemerah-merahan hingga oranye tua.
Harimau Sumatera merupakan spesies harimau yang bertubuh paling kecil
jika dibandingkan dengan spesies harimau lainnya. Tinggi Harimau
Sumatera hanya mencapai 60 cm, dengan berat badan mencapai 140 kg.
Sementara berat tubuh betinanya hanya sampai 91 kg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar