Jumat, 31 Maret 2017

Bertan

Bertan
 Hasil gambar untuk tanaman bertan  
Bertan merupakan sejenis pohon palem dengan ukuran cukup besar, hidupnya merumpun, tingginya mencapai 20 m. Batangnya berduri, perbungaan terletak pada ujung batang, lurus ke atas dan mencapai 4 meter tingginya. Batangnya tegak, silinder, dan agak berduri. Bertan memiliki diameter batang antara 18–20 cm. Batang bertan didukung oleh akar tunjang yang lebih berbeda, ramping, panjang, dan lebih tinggi dari tanah yang merupakan ciri pembeda spesies ini. Daunnya besar, panjang mencapai 4 m, keseluruhannya datar, mengandung duri yang panjangnya 10–12 mm yang juga terdapat di tangkai daun dan tersusun teratur.[4] Memiliki anak daun yang cukup banyak, antara daun yang satu dengan yang lain sama jaraknya. Bagian atas permukaan anak daun dilengkapi bulu. Anak daun tengah dan bawah berukuran 40–45 cm, panjang, dan yang teratas berukuran lebih kecil. Sekali berbunga, langsung mati. Bunga-bunganya berkayu, dan buahnya bersisik dan keras. Perbungaannya ini tegak, hingga mencapai 4 m. Buah berukuran 8–10 cm, panjang 5-5,5 cm, berbentuk segitiga, dan buahnya bersisik. Sisiknya berukuran kecil-kecil, banyak, panjangnya 1-3 mm, melebar, dan ada bagian yang polos warnanya. Buahnya seperti salak, bersisik, terbagi menjadi 6 sisi, 3 berukuran lebih pendek yang berdekatan dengan pusat buah. Bijinya lapuk berrongga, ditandai dengan 6 alur, 3 alur lebih dalam lapuknya. Dinding perikarp 5–6 mm, tebal keseluruhannya, tebal, dan.
Bertan dijumpai di Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur pada daerah-daerah cukup di dataran rendah.[Di Kalimantan, bertan ditemukan pula di Kalimantan Tengah. Di Gunung Lumut, misalnya, ditemukan di lereng punggung bukit yang menuju puncak gunung yakni pada ketinggian 750 mdpl. Di sana, populasi bertan terbatas Odoardo Beccari menemukan bertan di Borneo terutama di tepi Rejang Atas, Kayan, Punan, dan umum ditanam dekat-dekat rumah warga untuk diambil sagunya. Ia menemukan tumbuhan ini di Sungai Brunei dekat Pulau Burung, Sungai Lupar. Oleh orang-orang Dayak di Brunei Darussalam, dikenal dengan kajatoa, yang hal ini juga dibenarkan oleh Karel Heyne. Walaupun, sering ditanam di sekitar rumah, spesies ini juga melimpah di alam
Bertan tumbuh melalui biji dan tumbuh dengan kecepatan pertumbuhan yang lumayan cepat. Dalam waktu 5 tahun, ia dapat berbunga dan mekar apabila keadaan tanah baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar